BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi Nomor 23.
Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan,
lingkungan yang sehat yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang
membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia (Syafrudin, 2009).
Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik,
jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya,
proses pemberian pelayanan, dan kompensasi yang diterima serta harapan
masyarakat pengguna (Syafrudin, 2007).
Masa balita adalah masa bertambahnya
jumlah dan besarnya sel
diseluruh bagian tubuh yang secara secara kuantitatif dapat di ukur Pertumbuhan
adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan pembentukan
protein baru sehingga meniingkatkan jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian
tubuh (Sutjiningsih, 2006).
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisisk (anatomis) yang ditandai
dengan bertabahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya
penambahan perbesarasan sel-sel tubuh.
Untuk mengetahui tumbuh kembamg bayi yang normal, untuk mengetahui adanya kelainan dalam pertumbuhan
dan perkembangan bayi sedini mungkin, untuk mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung
selaras.
- Tujuan Penulisan
- Tujuan Umum
Dilakukannya keluarga binaan pada keluarga Tn. A kp.
Beringin Rt. 014/004 Ds. Pawenang bojong Kabupaten Purwakarta periode 07-14 Mei
2012.
- Tujuan Khusus
- Dilakukan pengkajian data Subjektif dan Objektif pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukan diagnosa, masalah dan kebutuhan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukan analisa potensial masalah yang mungkin terjadi pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukan tindakan yang segera memerlukan penanganan dan kolaborasi pada keluarga Tn. A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukan rencana asuhan yang akan diberikan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukan pelaksanaan asuhan yang akan diberikan sesuai kebutuhan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukan evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan dengan metode SOAP keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Dilakukannya penilaian terhadap lingkungan mulai dari ventilasi, sumber air bersih, kondisi air yang digunakan, SPAL dan pembuangan tinja yang digunakan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
- Manfaat Penulisan
Diharapkan
penulisan keluarga binaan ini dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan,
institusi praktek dan mahasiswanya sendiri.
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat
dijadikan sebagai bahan tambahan pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam
membuat study kasus dan juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan pustaka.
2. Institusi Praktek
Dapat memberikan masukan tentang implementasi pelayanan balita serta
sebagai bahan evaluasi lapangan.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat lebih menguasai pelayanan antenatal care
yang baik dalam keluarga binaan dan dalam menentukan asuhan yang sesuai untuk
diberikan pada ibu dan balita.
D. Ruang Lingkup
- Praktek keluraga binaan ini dilakukan di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012. pada keluarga Tn. A tanggal 07-14 Mei 2012. Praktek pembinaan keluarga ini dilakukan agar mahasiswi dapat mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan balita, serta lebih terampil dalam melakukan praktek-praktek tersebut. Selain itu praktek ini dapat dijadikan evaluasi serta sebagai bahan perbandingan antara kesenjangan teori yang ada dan aplikasinya dilapangan. Cara pengambilan data subyektif yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan mengambil data primer dengan cara wawancara dan observasi, sedangkan untuk data obyektif cara pengambilan datanya melalui pemeriksaan dengan cara inspeksi, palpasi. Semua data tersebut baik subjektif maupun objektif mengacu pada format manajemen balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Balita
Balita adalah suatu proses pertumbuhan fisik yang di tandai bertambahnya
ukuran organ tubuh karena pertumbuhan sel dan suatu proses aspek non fisik
menuju terciptanya kedewasaan yang di tandai dengan bertambahnya kemampuan /
keterampilan yang menyangkut struktur dan fungsi tubuh.
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisisk (anatomis) yang ditandai
dengan bertabahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya
penambahan perbesarasan sel-sel tubuh.
Perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan
pelajar (whalley dan wong, 2000).
B.
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
a.
Konsep dasar
Perkembangan
yaitu suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai bertambahnya
kemampuan/keterampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan
aspek non fisik. Pertumbuhan dan perkembanngan termasuk suatu proses yang
saling berkaitan dan sulit di pisahkan.
b.
Tujuan mempelajari pertumbuhan dan
perkembanga bayi dan balita
Untuk
mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal; untuk mengetahui adanya kelainan
dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini mungkin; untuk mengarahkan agar
pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung selaras sesuia dengan usianya.
c.
Tahap / fase tumbuh kembang anak
Fase
neonatus, sejak lahir sampai umur 4 minggu; fase bayi, 4 minggu sampai dengan 1
tahun; fase prasekola/balita, 1 sampai 5 tahun; fase anak srkolah, 6 sampai
dengan 12 tahun; fase remaja, 12 sampai dengan 18 atau 21 tahun (Belum
Menikah).
d.
Pola tahap perkembangan
Pola
ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkebangan yang ddapat
digunakan untuk mendeteksi dini perkembanga selanjutnya. Pada masa ini di bagi
menjadi lima tahap yaitu : a). masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yag sangat cepat pada alat dan
jaringan tubuh; b). masa
neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim dan hampir
sedikit aspek pertumbuha fisik dalam perubahan; c). masa bayi perkembangan sesuai dengan lingkungan
yang mempengaruhinya fan mempunyai dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan
menghindari hal yang mengancam dirinya ; d) masa anak terjadi perkembangan yang cepat dalam asfek sifat, sikap, minat dan cara
penyesuaian dengan lingkungan.
e.
faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
anak
1.
faktor herediter: merupakan faktor pertumbuhan yang dapat di
turunkan yaitu suku, ras, dan jenis kelmin.
2.
Faktor lingkungan: lingkungan pranatal, kondisi lingkungan,
yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak atau balita.
3.
Nutrisi: nutrisi adalh salah satu komponen yang penting
dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan perkembangan.
4.
Lingkungan budaya: budaya keluarga atau mmasyarakat akan
mempengaruhi bagaimanna mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan
perilaku hidup sehat.
5.
Status sosial dan ekonomi keluarga : anak yang dibesarkann di keluarga yang
berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik di
bandingkan dengan anak yang di besarkan dikeluarga yang berekonomi sedang atau
krang.
6.
Iklim/cuaca: iklim tertentu akan mempengarhi status kesehatan
anak misalnya musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga
menyebabpkan sulitnya trasportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul
penyaki menular, dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak.
7.
Olah raga/latihan fisik: manfaat olah raga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan sirkulasi
darah sehingga meningkatkna suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan
aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.
8.
Posisi anak dalam keluarga: posisi anak sebagai anak tunggal, anak
sulung, anak tengah atau anak bungsu dan mempegaruhi pola perkembangan anak
tersebut diasuh dan didik dalam keluarga.
9.
Status kesehatan: status kesehatan anak dapat mempengaruhi
pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan.
10.
Faktor hormoanal: faktor hormonal yang berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan,hormon tiroid dengan menstimulasi
metabolisme tubuh.
f.
Ciri-ciri tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak yang sudah di muali sejak lonsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu : tumbuh kembang adalah proses yang
kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa yang dipengaruhi oleh
faktor bawaan dan lingkungan.
C.
Kunjungan Balita
Asuhan masa balita diperlukan pada masa ini karena merupakan
masa kritis bagi orang tua
dan balitanya. Adapun tujuan asuhan masa balita:
a. Menjaga kesehatan orang tua dan balitanya, baik fisik maupun psikologik
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif,
mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk apabila terjadi komplikasi pada ibu
maupun balitanya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencaan, menyusui, pemberian
imunisasi kepada balita dan perawatan hidup sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
a.
Pelayanan kesehatan anak balita
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi :
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8
kali setahun yang tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah
pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat dalam Buku
KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat
badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan
kesehatan.
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi
pemantauan perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian
minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan). Pelayanan SDIDTK diberikan disarana
pelayanan kesehatan.
3. Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000
IU), 2 kali setahun.
4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh
setiap anak balita.
5. Pelayanan anak balita sesuai standar
dengan menggunakan pendekatan MTBS.
I.
Pengumpulan Data Dasar
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi keadaan balita meliputi:
a. Menanyakan riwayat kesehatan dan keluhan balita kepada ibunya.
b. Pemeriksaan fisik (Salmah dkk, 2006).
II.
Interpretasi Data Dasar
Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan. Kemudian ditentukan masalah dan kebutuhan
klien agar dapat diberikan asuhan yang efektif dan sesuai. Diagnosa, masalah
dan kebutuhan balita tergantung hasil pengkajian data terhadap balita yag telah ditanyaka kepada ibunya.
III.
Mengidentifikasi Diagnosa atau Potensial
Masalah dan Mengantisipasi Penanganannya
Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan
diagnosa/ masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan (Salmah dkk, 2006).
IV.
Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera
untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan
Kondisi Klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain
(Salmah dkk, 2006). Sebagai contoh balita di rumah tersebut bahwa oragtuanya
merokok di hawatirkan anaknya terkena penyakit TBC karena terkena asap rokok. maka bidan dengan segera menentukan perlu
tidaknya tindakan konsultasi atau kolaborasi denagn dokter untuk pemberian pengobatan dengan secara langsung.
V.
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Perencanaan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah- langkah
sebelumya. Langkah ini merupakan
manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi. Tugas bidan adalah
merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana
asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum
melaksanakannya (Salmah dkk, 2006).
VI.
Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien
Dan Aman
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secar efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya
oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Akan tetapi walaupun bidan tidak melakukannya
sendiri ia tetap memikul tanggung jawab mengarahkan pelaksanaannya (Salmah,
dkk, 2006).
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang benar- benar efektif dalam pelaksanaannya. Didalam pendokumentasian/ catatan asuhan
dapat diterapkan dalam bentuk SOAP (Salmah dkk, 2006).
- Prinsip Dasar
Pelayanan kesehatan neonatal dan balita harus dimulai
sebelum bayi dilahirkan, melalui peleyanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil dnegan berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap
faktor- faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil harus diprioritaskan,
seperti gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antar kehamilan, dan buruknya
hygiene (Wiknjosastro dalam
Prawirohardjo, 2002).
Adapun jadwal imunisasi nasional yang digunakan yaitu menurut depkes RI
antara lain sebagai berikut:
Jadwal Imunisasi Nasional
Umur
|
Jenis imunisasi
|
||
0-7 hari
|
Hep B-1
|
-
|
-
|
1 bulan
|
BCG
|
-
|
-
|
2 bulan
|
Hep B-2
|
Polio 1
|
DPT 1
|
3 bulan
|
Hep B-3
|
Polio 2
|
DPT 2
|
4 bulan
|
-
|
Polio 3
|
DPT-3
|
9 bulan
|
Campak
|
Polio 4
|
-
|
a. Ajarkan tanda- tanda bahayan balita pada orang tua dan beritahu orangtua agar merujuk
bayi segera untuk perawatan lebih lanjut, jika ditemui
tanda- tanda tersebut.
b. Ajarkan kepada orang tua cara merawat balita mereka dan perawatan harian untuk balita (Saifuddin, 2002).
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada balita:
a. Pernafasan: sulit atau lebih dari 60 kali
permenit.
b.Kehangatan: terlalu panas (>38º c atau
terlalu dingin <36º c).
c. Tinja atau kemih: tidak berkemih dalam 24
jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
d.
Aktifitas:
menggigil, atau menagis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu
mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus
menerus (Saifuddin, 2002).
- Manajemen Kebidanan Balita
I.
Mengumpulkan Data Dasar
Melakukan
pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi balita. Pengkajian data yang dilakukan
meliputi:
a. Riwayat balita.
b. Pemeriksaan fisik
c. Faktor genetik (Salmah dkk, 2006).
II.
Interpretasi Data Dasar
Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan dari pengkajian
data pada balita. Menetapkan diagnosa,
masalah dan kebutuhan pada balita (Salmah dkk, 2006).
III.
Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah
Potensial dan Mengantisipasi
Penanganannya
Mengidentifikasi
masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan (Salmah dkk, 2006).
IV.
Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan
Segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain
Berdasarkan Kondisi Klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersma dengan anggota tim kesehatan lain sesuai
dengan kondisi kesehatan klien (Salmah dkk, 2006). Sebagai contoh bila balita mengalami kejang maka bidan harus segera menetapkan balita untuk dilakukan rujukan atau kolaborasi.
V.
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Perencanaan
asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumya (Salmah dkk,
2006). Sebagai contoh pada balita bidan akan merencanakan pemberian asuhan seperti thermoregulasi, pemberian
vitamin A dan sebagainya yang dibutuhkan oleh balita.
VI.
Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien
dan Aman
Yaitu
melaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah
sebelumnya yang dilaksanakan secara efisien dan aman (Salmah dkk, 2006).
VII.
Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar- benar
terpenuhi dalam metode pendokumentasian SOAP (Salmah dkk, 2006).
F. Keluarga Sadar Gizi
Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang mampu
mengenali dan mengatasi masalah gizi serta menerapkan perilaku gizi yang baik
untuk seluruh anggota keluarganya.
Perilaku gizi yang baik adalah pengetahuan, sikap dan praktek keluarga
untuk mewujudkan keadaan gizi yang baik meliputi: menimbang berat badan secara
teratur, mengkonsumsi makanan seimbang dan menjalankan pola hidup sehat. Makanan seimbang adalah susunan makanan yang
terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah yang aman sesuai
kebutuhan masing-masing anggota keluarga.
Norma Keluarga
Sadar Gizi:
a.
Menimbang berat badan secara teratur
b.
Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak lahir
sampai usia 6 bulan
c.
Menggunakan garam beryodium
d.
Makan aneka ragam makanan setiap hari
e.
Mengkonsumsi suplemengizi sesuai anjuran.
1. Mengapa Perlu Menimbang Berat Badan Secara
Teratur ?
a.
Berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk
mengetahui keadaan gizi dan kesehatan
b.
Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi
makanan dan/atau gangguan kesehatan
c.
Menimbang berat badan mudah, dapat dilaksanakan dimana
saja.
- Mengapa Memberikan Hanya Asi Saja Kepada Bayi Sejak Lahir Sampai Usia 6 Bulan ?
a.
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih
dan sehat
b.
ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sampai
usia 6 bulan untuk tumbuh kembang normal
c.
meningkatkan kekebalan tubuh bayi
d.
menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
e.
praktis dan murah.
- Apakah Garam Beryodium ?
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan
yodium yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormone yang mengatur pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan. Garam
beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar 30-80 ppm.
- Mengapa Keluarga Perlu Selalu Menggunakan Garam Beryodium ?
a.
Zat yodium diperlukan tubuh tiap hari
b.
Bahan makanan dan air minum yang biasa kita konsumsi
umumnya mengandung sedikit zat yodium
c.
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) menimbulkan
penurunan kecerdasan dan gangguan pertumbuhan.
- Mengapa Perlu Makan Beraneka Ragam ?
a.
Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang memenuhi
semua kebutuhan zat gizi
b.
Aneka ragam makanan menyediakan kebutuhan semua zat
gizi bagi tubuh
c.
Untuk bisa memenuhi semua kebutuhan zat gizi makanan
sehari-hari terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk sayur dan buah.
- Mengapa Perlu Mengkonsumsi Vitamin A Sesuai Anjuran ?
a.
Kebutuhan vitamin A pada kelompok bayi, balita, ibu
hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari
b.
Suplementasi vitamin A diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan vitamin A.
Catatan:
·
kapsul vitamin A untuk bayi dan balita diberikan
2 kali setahun setiap februari dan Agustus.
·
Kapsul vitamin A untuk ibu nifas diberikan 1
kali selama masa nifas.
- Bagaimana Menilai Keluarga Sudah Sadar Gizi ?
a.
Seluruh anggota keluarga berstatus gizi baik
b.
Tidak ada lagi berat bayi lahir rendah (<2500 gram)
c.
Keluarga telah menggunakan garam beryodium
d.
Semua bayi 0-6 bulan hanya diberi ASI saja
e.
Semua balita naik berat badannya
f.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gizi lebih.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.
Silsilah Keluarga Tn.A

B.
Pengkajian Data Keluarga
Pada tanggal 08-05-2012 bertempat di rumah
Tn. A Kp.beringin RT. 014/004 Ds. Pawenang kec. Bojong , diperoleh data
keluarga dengan nama kepala keluarga Tn. A ,Laki-laki, tahun, Islam, Sunda, SD,
Buruh. Anggota keluarga terdiri dari
istri dan 3 orang anak, dengan istri Ny. N, tahun.37, Perempuan, SD, sebagai
ibu rumah tangga. Anak ke 1 An. J , 15
tahun, SD, Laki-laki. Anak ke 2 An. R , 13 tahun, belum tamat SD, Laki-laki.
Anak ke 3 An. A, 3 tahun, perempuan.
Status kesehatan keluarga 6 bulan terakhir
ada yang sakit dalam 6 bulan terakhir. An. A, 3 tahun, perempuan.jenis penyakit
panas/ demam, tempat berobat di Bidan.
Pengambilan keputusan dalam keluarga berdasarkan kesepakatan adalah
suami dan didalam 6 bulan terakhir tidak ada kematian. Dan ibu tidak mempunyai
masalah dalam sistem refroduksinya, dan ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu
KB suntik sudah 2 ½ tahun
menggunakanya dan tempat pelayanannya yaitu di bidan.
Pada data kesehatan Balita diperoleh An.A dengan BB 11 kg,TB 81 cm,Tidak
mempunyai buku KMS,balita di timbang tidak teratur, dan tidak pernah ikut
posyandu karena tidak tahu, status gizi balita baik, Ibu mengaku An.A telah mendapatkan imunisasi BCG, polio.
Berdasarkan data lingkungan posisi
keluarga binaan menghadap timur kearah matahari terbit, ventilasi cukup, lantai
rumah menggunakan semen, rumah cukup luas yang terdiri dari ruang tamu, 3 kamar
tidur, dapur, jamban. Sumber air bersih
yang digunakan keluarga berasal dari sumur dengan kondisi air memenuhi syarat
yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Untuk SPAL keluarga Tn.
A menggunakan selokan dengan pembuangan
tinja ke septik tank, dan ibu mempunyai binatang peliharaan kambing.
Ibu
mengetahui adanya dana sehat, mengetahui adanya Puskesmas jarak ketempat
pelayanan kesehatan ± 1 km dengan menggunakan kendaraan roda dua ketempat
pelayanan atau jalan kaki.
Pada data
kajian rumah tangga sehat, kadarzi dan kematian wanita usia subur diperoleh
data bahwa untuk indikator PHBS dengan pengisian tidak pada indikator jaminan
pemeliharaan kesehatan, merokok dalam rumah ”ya”,pada indikator persalinan oleh
tenaga kesehatan “tidak”, memberikan ASI ”ya”, ketersediaan air bersih ”ya”,
ketersediaan jamban “ya” , kesesuaian luas lantai dengan penghuni, lantai rumah
bukan dari tanah”Ya”, cuci tangan pakai sabun”ya”, rumah bebas jentik “ya”,
makan sayur dan buah tiap hari “Tidak”, aktivitas fisik/olah raga setiap hari
“ya”. Sehingga rumah tangga Tn.A termasuk rumah tangga tidak sehat, karena ada
indikator yang berisi tidak. Pada
indikator kadarzi dengan pengisian tidak pada indikator timbang berat badan
teratur “Tidak”. Sedangkan untuk
pengisian ya pada indikator garam beryodium “ya”, suplemen vitamin A, Fe,
kapsul yodium”Tidak” dan makan aneka ragam”Tidak”. Sehingga keluarga Tn.A termasuk tidak kadarzi karena ada beberapa
indikator yang berisi tidak. Serta tidak ada kematian wanita usia subur
pada usia 10-49 tahun.
Setelah dianalisa dari data keluarga dari Tn. A , maka ditemukan adanya
masalah pada Tn. A dan Ny. N sehingga harus diberikan asuhan yang dilakukan
dengan mengacu pada format pemeriksaan fisik dan manajemen balita.
C. Asuhan
Pada Tn.A
I Pengkajian
Data
a. Anamnesa
Pada tanggal
08-05-2012 bertempat di rumah Tn. A kp. Beringin Rt. 014/004 Ds. Pawenang kec. Bojong , dilakukan pemeriksaan
fisik pada Tn.A tidak mengeluh adanya
penyakit yang diderita hanya saja Tn.A
mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah.
- Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Tn.A baik, kesadaran
composmentis, TD : 120/70 MmHg N :80
x/menit, R : 20 x/menit, S :
36ºC, BB 55 kg, TB 170 cm. Pemeriksaan
kepala normal tidak ada kelainan, rambut ; tidak ada ketombe, bersih, lurus,
hitam dan tidak rontok. Muka ; simetris,
tidak ada oedema, mata ; simetris tidak cekung, conjungtiva tidak pucat dan
screla tidak ikterik. Telinga ; simetris
dan tidak nampak serumen, mulut/gigi ; bibir simetris, bibir tidak pucat, tidak
kering, bersih, an apthae dan caries, leher ; kelenjar gondok tidak ada
pembesaran dan tidak ada tumor.
Dada dan axilla ; mammae ; simetris ka/ki, membesar ka/ki, aerola tidak
hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol dan tumor tidak ada, jantung ;
tidak terdengar mur-mur dan dalam batas normal, paru-paru ; tidak ada wheezing,
tidak ada ronkhi, tidak ada rales dan dalam batas normal, axilla ; tidak ada
tumor.
Pada Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar tidak membesar, saat palpasi
tidak ada nyeri tekan pada hepar, lien maupun ginjal, auskultasi terdengar bising usus dalam
keadaan normal. Tidak dilakukan
pemeriksaan anogenital pada status lokalis, pada pemeriksaan ekstremitas,
tungkai varises tidak ada, oedema tidak ada, refleks
pattela (+) dan tidak ada kelainan lain.
II. Interpretasi Data
Dari hasil
pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan maka didapatkan diagnosa
sebagai berikut : Tn.A dalam keadaan
baik, dengan dasar mengatakan tidak ada
penyakit yang dialami. Masalah yang
ditemukan yaitu kebiasaan Tn.A yang suka
merokok di dalam rumah yg di dalam nya terdapat balita.
III. Masalah Potensial
Setelah
didapatkan diagnosa dan mengetahui permasalahan yang dialami Tn.A serta
menentukan kebutuhan untuknya, maka selanjutnya adalah mengantisipasi masalah
yang mungkin terjadi apabila pada Tn.A potensial masalah yang mungkin terjadi
dari merokok adalah penyakit jantung, paru-paru dan kanker yang diakhiri dengan
kematian.apalagi di dalam rumah terdapat balita sehingga bisa menyebabkan
kesehatan balita tersebut terganggu.
IV. Penetapan Kebutuhan akan Tindakan
Segera/Kolaborasi
Dari
data-data diatas maka belum ada penanganan yang harus segera dilakukan atau
melakukan kolaborsi dengan Bidan untuk
saat ini.
V. Perencanaan
Perencanaan
yang dilakukan antara lain : beritahukan hasil pemeriksaan saat ini, berikan
penkes akibat dari merokok,untuk pengguna dan balita yang ada di rumah.
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan antara lain :
memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada Tn.A bahwa Tn.A
dalam keadaan baik, TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/menit, R :20 x/menit, S :36 ºC, BB 55
kg, TB 170 cm.
Memberikan
penkes akibat dari merokok yaitu Akibat dari merokok Adalah dapat menyebabkan
terjadinya penyakit jantung, paru-paru
dan kanker yang berakhir dengan kematian. Untuk anak-anak atau bayi yang terpapar asap
rokok secara tetap dilingkungannya mengakibatkan peningkatan infeksi saluran
pernapasaan kronis, infeksi telinga bagian tengah, penurunan fungsi paru dan
asma. Mendokumentasikan semua asuhan
yang telah diberikan dan seluruh hasil pemeriksaan.
VII. Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan maka dilakukan evaluasi dengan hasil, Tn.A mengerti akan kondisi kesehatannya saat ini,
Tn.A tahu dan mengerti akibat dari
merokok, semua asuhan telah didokumentasikan.
- Catatan Perkembangan Tn.A pada Kunjungan Kedua (SOAP)
Tanggal 09 Mei 2012 Pukul 09.00 WIB
Subjektif :
1 hari kemudian
Tn.A tidak mengeluh apa-apa, dan mengaku masih merokok, namun agak
berkurang.
Objektif
Pemeriksaan Fisik :
Ku : Baik Kesadaran
: Composmentis
TD : 120/80
mmHg Nadi : 82 x/menit
RR : 22
x/menit Suhu :
36 0C
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen : Semua keadaan normal
Assesment :
Diagnosa : Tn.A
dalam keadaan sehat
Potensial
Masalah :
Tidak ada
Tindakan Segera : Tidak
ada
Planning
1. Beritahukan
Tn.A hasil pemeriksaan, memberitahukan Tn.A hasil pemeriksaan saat ini bahwa
keadaan Tn.A baik-baik saja, TD : 120/70
mmHg, N : 82x/menit, R : 21 x/menit, S
:36 ºC,
Tn.A mengerti akan kondisinya.
2. Anjurkan Tn.A agar mengurangi kapasitas merokok,
menganjurkan Tn.A agar mengurangi
kapasitas merokok, Tn.A mengerti dan
akan berusaha untuk mengurangi kapasitas merokoknya.
3.
Jadwalkan
kunjungan ulang, menjadwalkan kunjungan ulang untuk pemeriksaan, 1 hari kemudian Tn.A
diperiksa kembali.
4.
Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan.
- Catatan Perkembangan Tn. A pada Kunjungan Ketiga (SOAP)
Tanggal
10 Mei 2012 Pukul 10.00 WIB
Subjektif :
Satu hari kemudian Tn.A diperiksa
dan tidak ada keluhan.
Objektif :
Pemeriksaan Umum :
Ku : Baik Kesadaran :
Compos Mentis
TD : 110/70 mmHg Nadi
: 79
x/menit
RR :
22 x/menit Suhu :
37 O C
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal,
Pemeriksaan Abdomen : Semua keadaan normal
Assesment :
Diagnosa : Tn.A
dalam keadaan sehat
Potensial Masalah
: Tidak ada
Tindakan Segera :
Tidak ada
Planning :
1. Beritahukan
hasil pemeriksaan, memberitahukan Tn.A hasil pemeriksaan saat ini bahwa
keadaan Tn.A baik dengan TD :110/70 mmHg, N : 79 x/menit, R : 22 x/menit, S : 37
ºC dan Tn. A mengerti akan kondisinya.
2. Anjurkan
Tn.A untuk mengurangi merokok,
Menganjurkan Tn.A untuk mengurangi
merokok, Tn.A mengerti.
3.
Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan.
D. Asuhan
Pada Ny. N
I.
Pengkajian Data
a.
Anamnesa
Pada tanggal
07 mei 2012 bertempat di rumah Tn.A
Kp.beringin RT/RW 14/04 Desa pawenang kecamatan bojong kabupaten Purwakarta , dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny.N tahun, Sunda/Indonesia, Islam, lulus SD, ibu
rumah tangga, Ibu mengaku tidak ada
keluhan,
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum ibu baik, keadaan
emosional ibu stabil dengan tekanan darah 100/70 mmHg, RR: 19 x/mnt, N:78 x/mnt, dan S:36 0C. Pemeriksaan kepala normal tidak ada kelainan,
rambut ; tidak ada ketombe, bersih, lurus, hitam dan tidak rontok. Muka ; simetris, tidak ada oedema, mata ; simetris
tidak cekung, conjungtiva tidak pucat dan screla tidak ikterik. Telinga ; simetris dan tidak nampak serumen,
mulut/gigi ; bibir simetris, bibir tidak pucat, tidak kering, bersih, an apthae
dan caries, leher ; kelenjar gondok tidak ada pembesaran dan tidak ada
tumor.
Dada dan
axilla ; mammae ; simetris ka/ki, membesar ka/ki, aerola tidak hyperpigmentasi,
putting susu tidak menonjol, kolosturm tidak ada, striae tidak ada dan tumor
tidak ada, jantung ; tidak terdengar mur-mur dan dalam batas normal, paru-paru
; tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi, tidak ada rales dan dalam batas normal,
axilla ; tidak ada tumor.
Pada Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar tidak membesar, saat palpasi
tidak ada nyeri tekan pada hepar, lien maupun ginjal, auskultasi terdengar bising usus dalam
keadaan normal. Tidak dilakukan
pemeriksaan anogenital pada status lokalis, pada pemeriksaan ekstremitas,
tungkai simetris, varises tidak ada, oedema
tidak ada, refleks pattela (+) dan tidak ada kelainan lain
II.
Interpretasi
Data.
Dari hasil
pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan maka didapatkan diagnosa
sebagai berikut Ny.N dalam keadaan baik,
dengan dasar mengatakan tidak ada
penyakit yang dialami. Masalah yang
ditemukan yaitu Ny.N tidak mau membawa balita nya ke posyandu karena malas.
III.
Masalah
Potensial
Setelah
didapatkan diagnosa dan mengetahui permasalahan yang dialami Ny.N serta
menentukan kebutuhan untuknya, maka selanjutnya adalah mengantisipasi masalah
bahwa ibu tidak mau membawa balita nya ke posyandu karena malas kemungkinan
masalah yang terjadi kesehatan balita tidak terpantau sehingga ibu tidak
mengetahui perkembangan balita nya.
IV.
Penetapan
Kebutuhan Akan Tindakan Segera/Kolaborasi
Belum ada penanganan yang harus segera dilakukan atau melakukan kolaborasi
dengan Bidan untuk saat ini.
V.
Perencanaan
Setelah diinterpretasikan, dilakukan
perencanaan yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan saat ini dan rencana asuhan
selanjutnya, berikan penkes tentang pentingnya posyandu untuk kesehatan balita,
dokumentasikan hasil pemeriksaan
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaannya adalah memberitahu ibu
hasil pemeriksaan saat ini dan rencana asuhan selanjutnya. memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada Tn. bahwa Ny.N
dalam keadaan baik, TD : 100/70
mmHg, N :80 x/menit, R : 21 x/menit,
S :36 ºC, BB 75 kg, TB 158 cm.
Memberikan penkes tentang pentingnya membawa balita ke posyandu karena
untuk mengetahui perkembangan pertumbuha balita agar pertumbuhan balita
terpantau dan ibu bisa lebih tahu tentang kadar gizi balita yang baik.dokumentasikan
hasil pemeriksaan.
VII.
Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan, maka
dilakukan evaluasi dengan hasil ibu telah diberitahu dan mengerti tentang
keadaannya saat ini. Ibu mengerti akan penjelasan yang telah
disampaikan dan ibu akan melaksanakan anjuran-anjuran yang telah diberitahukan
dan ibu mau melaksanakan posyandu, Hasil pemeriksaan telah terdokumentasi.
1. Catatan Perkembangan Ny.N Kunjungan Kedua
(SOAP)
Tanggal 09 Mei
2012 Pukul 09.00 WIB
Subjektif:
hari kemudian
ibu diperiksa kembali.
Objektif:
KU: baik Kesadaran: Compos mentis
TD: 110/70 mmHg S
: 360C
RR: 22 x/menit Nadi:
80 x/menit
Pemeriksaan
Sistematis : Semua
keadaan normal.
Pemeriksaan
Abdomen : Semua keadaan normal
Asessment:
Diagnosa : Ny.N dalam keadaan sehat
Potensial Masalah
: Tidak ada
Tindakan Segera : Tidak
ada
Planning:
2. Beritahukan
ibu hasil pemeriksaan, memberitahukan Ny.N hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Ny.N baik-baik saja, TD : 120/70 mmHg, N : 80
x/menit, R : 21 x/menit, S : 37 ºC, Ny.N mengerti
akan kondisinya.
3. Anjurkan Ny.N agar mau mengikuti posyandu
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita nya agar bisa terpantau kesehatannya.
4. Jadwalkan kunjungan ulang,
menjadwalkan kunjungan ulang untuk
pemeriksaan, 1 hari kemudian Ny.N
diperiksa kembali.
5. Dokumentasikan
semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, mendokumentasikan
semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.
2. Catatan Perkembangan Ny.N Kunjungan Ketiga (SOAP)
Tanggal
10 Mei 2012 Pukul 10.00 WIB
Subjektif :
1 hari
kemudian ibu diperiksa kembali,
Objektif:
KU: baik Kesadaran:
Compos mentis
TD: 110/70 mmHg S
: 37 0C
RR: 23
x/menit Nadi:78 x/menit
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen : Semua keadaan normal
Asessment:
Diagnosa : Ny.N
dalam keadaan sehat
Potensial
Masalah :
Tidak ada
Tindakan Segera : Tidak
ada
Planning:
1. Beritahukan
ibu hasil pemeriksaan, memberitahukan Ny.N hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Ny.N baik-baik saja, TD : 110/70 mmHg, N : 79 x/menit, R : 22 x/menit,
S :37 ºC, Ny.N mengerti akan kondisinya.
2.
Anjurkan
Ny.N agar mau membawa anaknya keposyandu
supaya kesehatan balitanya bisa terpantau dan bisa terlihat mana yang gizi baik
dan mana yang gizi buruk dan untuk pematauan pertumbuhan dan perkembangan
balitanya
3.
Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan.
E.
Asuhan pada An. J
I.
Pengkajian
Data
Pada tanggal
07 mei 2012 bertempat di rumah Tn.A
Kp.beringin RT/RW 14/04 Desa pawenang kecamatan bojong kabupaten Purwakarta , dilakukan pemeriksaan fisik pada An.J 15 tahun, Sunda/Indonesia, Islam, lulus SD,
ibu rumah, An.J mengaku tidak ada
keluhan,
Keadaan umum
An.J baik, rapih dan bersih; kesadaran composmentis, mmHg, N : 78 x/menit, R : 21 x/menit, S :
36 ºC, BB 39 kg, TB 140 cm. Pemeriksaan
kepala normal tidak ada kelainan, rambut ; tidak ada ketombe, bersih, lurus,
hitam dan tidak rontok. Muka ; simetris,
tidak ada oedema, mata ; simetris tidak cekung, conjungtiva tidak pucat dan
screla tidak ikterik. Telinga ; simetris
dan tidak nampak serumen, mulut/gigi ; bibir simetris, bibir tidak pucat, tidak
kering, bersih, an apthae dan caries, leher ; kelenjar gondok tidak ada
pembesaran dan tidak ada tumor. Dada dan axilla ; mammae ; simetris ka/ki,
membesar ka/ki, aerola tidak hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol,
kolosturm tidak ada, striae tidak ada dan tumor tidak ada, jantung ; tidak terdengar
mur-mur dan dalam batas normal, paru-paru ; tidak ada wheezing, tidak ada
ronkhi, tidak ada rales dan dalam batas normal, axilla ; tidak ada tumor. Pada
Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar tidak membesar, saat palpasi tidak
ada nyeri tekan pada hepar, lien maupun ginjal,
auskultasi terdengar bising usus dalam keadaan normal. Tidak dilakukan pemeriksaan anogenital pada
status lokalis, pada pemeriksaan ekstremitas, tungkai simetris, varises tidak ada, oedema tidak
ada, refleks pattela (+)
II. Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengkajian data
subjektif dan objektif, maka didapatkan diagnosa sebagai berikut An.J Tidak ada
masalah
III.
Potensial
Masalah
Tidak ada
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V. Perencanaan
Setelah diinterpretasikan,
perencanaan yang dilakukan yaitu beritahu ibu dan keluarga dokumentasikan
semua hasil pemeriksaan dan temuan di SOAP.
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari perencanaan yaitu memberitahu ibu dan keluarga hasil
pemeriksaan. Pelaksanaan dari asuhan
kebidanan yang dilakukan oleh bidan antara lain : memberitahukan hasil
pemeriksaan saat ini kepada Tn.A bahwa
An.J dalam keadaan N : 78 x/menit, R : 21 x/menit, S : 37 ºC, BB 39 kg, TB 140 cm.
Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan
dan seluruh hasil pemeriksaan.
VII. Evaluasi
Hasil evaluasi
secara keseluruhan yaitu ibu telah mengerti dan Paham, atas semua penjelasan
tentang pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada anaknya.
1. Catatan Perkembangan An. J Kunjungan Kedua
(SOAP)
Tanggal 09 mei
2012 Pukul 10.00 WIB
Subjektif:
Ibu merasakan anaknya baik-baik aja.
Objektif:
KU:
baik Nadi: 80x/menit
RR: 21
x/menit S
: 36,60C
BB: 39 kg PB: 140 Cm
Pemeriksaan
Sistematis : Semua
keadaan normal.
Pemeriksaan
Abdomen : Semua keadaan normal
Asessment:
Anak berusia 15 tahun, normal dan sehat.
Planning:
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan,
memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
Anak nya dalam keadaan baik, sehat, ibu mengerti.
2. Jadwalkan
kunjungan ulang besok
menjadwalkan kunjungan ulang besok,
Anak diperiksa kembali.
3. Dokumentasikan
hasil pemeriksaan, mendokumentasikan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.
2. Catatan Perkembangan An.J Kunjungan Ketiga (SOAP) Tanggal 10 mei
2012 Pukul 09.00 WIB
Subjektif:
Ibu merasakan anak nya baik.
Objektif:
KU:
baik Nadi: 69 x/menit
RR:
22x/menit S: 36 0C
BB: 39 kg PB: 140 cm
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen : Semua keadaan normal
Asessment:
Anak berusia 15 tahun, normal dan sehat.
Planning:
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan,
memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
An.J dalam keadaan baik, sehat, ibu mengerti.
2.
Jadwalkan kunjungan ulang besok,
menjadwalkan kunjungan ulang besok,
dan diperiksa kembali.
4. Dokumentasikan hasil pemeriksaan,
mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.
F.
Asuhan pada An. A
I. Pengkajian Data
Balita Ny.N dan Tn.A berumur 3
tahun, lahir 16 februari 2010 tanggal 07 mei 2012 pukul
09.00 WIB lahir secara spontan dengan jenis kelamin perempuan Riwayat persalinan dan nifas: persalinan
normal ditolong oleh paraji, lama persalinan
1 jam ½ , keadaan air
ketuban jernih, keadaan plasenta utuh dan lengkap. Pemeriksaan fisik bayi: keadaan umum baik,
refleks menghisap dan menelan bayi baik dan kuat. Pada bagian kepala ubun-ubun besar dan kecil
tidak ada kelainan. Mata simetris,
lubang hidung ada, tidak ada keluaran dari kedua lubang hidung, tidak ada
pernafasan cuping hidung. Telinga
simetris, hubungan letak dengan mata sedikit lebih atas tulang rawan
lentur. Mulut simetris, bibir lembab
warna merah muda, sumbing tidak ada, palatum keras, reflekks putting susu ada,
refleks suckling ada, refleks menelan
ada. Leher tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, pergerakan tidak kaku.
Dada simetris, pernafasan normal, bunyi jantung regular, putting susu
menonjol keluar, tidak ada bunyi jantung dan paru tambahan, refleks morro ada,
perut tidak kembung, abdomen simetris, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada
penonjolan sekitar umbilikal, perut keras saat menangis. Punggung simetris, tidak ada penonjolan dan
cekungan. Ekstremitas atas dan bawah
bergerak aktif dengan jumlah jari lengkap.
Kulit tidak ada tanda-tanda lahir warna merah.
Pemeriksaan antropometri BB 3,4 gram dengan panjang 26 cm, lingkar badan 32
cm, lila 9 cm. Pola BAB 1 kali sudah
saat lahir dengan warna kehitaman konsistensi lunak berbau khas. Sudah BAK, bayi diberikan ASI tanpa
pendamping apapun dengan frekwensi 7
x/hari.
II. Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengkajian data
subjektif dan objektif, maka didapatkan diagnosa sebagai berikut: balita susah
buang air besar.
III. Potensial Masalah
Melihat dari diagnosa, masalah dan
kebutuhan yang telah ditetapkan diatas, maka bayi susah buang air besar.
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V. Perencanaan
Setelah diinterpretasikan, perencanaan
yang dilakukan yaitu beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, dan berikan
penkes tentang makanan yang harus dimakan balita agar balita bisa buang air
besar dengan lancar.hasilnya di dokumentasikan.
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari perencanaan yaitu memberitahu ibu dan keluarga hasil
pemeriksaan, memberi tahu ibu bahwa balita harus dikasih makanan yang
mengandung serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dan berikan makanan yang
lunak yang mengandung serat tinggi dan berikan obat pelancar buang air
besar,Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
VII. Evaluasi
Hasil evaluasi secara keseluruhan yaitu
ibu telah mengerti dan faham, serta dapat mengulangi kembali apa yang telah
disampaikan oleh bidan dan ibu mau melaksanakannya. Ibu mau memberikan makanan
sayuran untuk memperlancar buang air besar pada balita.dokumentasikan hasil
pemeriksaan.
- Catatan Perkembangan An.A Kunjungan Kedua (SOAP)
Tanggal 09 Mei
2012 Pukul 10.00 WIB
Subjektif:
Ibu merasakan balita susah buang air besar
.
Objektif:
KU:
baik Nadi: 80x/menit
RR:
39x/menit S: 36,60C
BB: 10
kg PB:
70 cm
Assesment :
Diagnosa : An.A dalam keadaan sehat
Potensial
Masalah :
Tidak ada
Tindakan Segera : Tidak
ada
Planning
1. Beritahukan kepada orang
tuanya hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan An. A baik-baik saja, N : 82 x/menit, R :20 x/menit, S :36,s ºC, dan kedua orang tuanya mengerti.
2.
Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang
telah diberikan.
2. Catatan Perkembangan An. A pada Kunjungan
Ketiga (SOAP)
Tanggal Pukul
WIB
Subjektif :
Satu hari
kemudian An. A diperiksa dan tidak ada
keluhan.
Objektif :
Pemeriksaan Umum :
Ku : Baik Kesadaran
: Compos Mentis
Nadi :
80 x/menit
RR : 21 x/menit Suhu
: 36 oC
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal,
Pemeriksaan Abdomen : Semua keadaan normal
Assesment :
Diagnosa : An. A
dalam keadaan sehat
Potensial
Masalah :
Tidak ada
Tindakan Segera : Tidak
ada
Planning :
1. Beritahukan
hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan
saat ini bahwa keadaan An. A baik
dengan, N : 80 x/menit, R : 21 x/menit, S : 36 ºC dan kedua orang tuanya mengerti akan kondisinya.
2.
Dokumentasikan
semua hasil laporan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengkajian data
subjektif dan objektif pada keluarga Tn.A, maka didapatkan masalah pada An.A,
dimana ibu tidak melakukan penimbangan secara teratur . penimbangan berat badan
pada balita seharusnya agar perkembangan kesehatan anak terpantau.
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan pada ibu bagaimana cara membersihkan, merawat dan menjaga keseshatan balita tersebut.
Terutama daerah kelamin harus dibersihkan dengan sabun dan air yang bersih dan mengalir. Sarankan
ibu untuk memandikan anaknya
minimal 2 kali sehari. Sarankan ibu utuk mencuci tangan dengan sabun
dan air yang bersih dan
mengalir sebelum dan sesudah makan membersihkan daerah kelaminnya.
Pemeriksaan balita
An.A dilakukan pada tanggal 07 mei 2012. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa balita dalam keadaan kurang sehat dikarenakan balita susah buang air besar ,Untuk perkembangan
selanjutnya, yaitu dilakukan pemeriksaan pada 1 hari dan 2 hari
berikutnya. Hasil pemeriksaan didapatkan
bahwa bayi dalam keadaan
sedikit ada perubahan dan peningkatan balita bisa buang air besar meskipun
tidak terlalu sering dan lancar
Pemeriksaan pada balita yang dilakukan pada anak Ny.
N telah dilakukan
sesuai dengan format manajemen pada asuhan pada balita.
Pemeriksaan balita Ny.N dilakukan pada hari pertama. Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa balita
dalam keadaan sehat dan normal. Tidak
ada masalah yang terjadi pada balita di kunjungan saat ini.
Untuk perkembangan selanjutnya, yaitu dilakukan
pemeriksaan pada 1 hari dan 2 hari berikutnya.
Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa balita dalam keadaan normal dan
sehat. Berat badan balita 11 kg.
Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam
Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita
setiap bulan yang tercatat dalam Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik
dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah
harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
Berdasarkan kondisi keluarga yang dibina terdiri dari
susunan keluarga yang tinggal serumah 5 orang yaitu suami, istri dan 3 orang
anaknya. Rumah tangganya termasuk rumah
tangga yang tidak sehat karena pada data lingkungan terdapat saluran air limbah
dan tinja pada sungai sedangkan sungai sebagai tempat untuk mencuci baju, baju
tersebut digunakan keluarga sehari-hari.
Apabila dilihat dari pola kesehatan ini termasuk tidak sehat, semua itu
bisa dilihat dari kebiasaan kepala keluarga yang merokok didalam rumah, apalagi
dalam keluarga tersebut ada seorang bayi (Notoadmojo, 2003).
Keluarga tidak termasuk keluarga kadarzi karena
keluarga tidak melakukan penimbangan berat badan secara teratur. Melakukan penimbangan berat badan secara
teratur penting dilakukkan karena berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk
mengetahui keadaan gizi dan kesehatan.
Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi makanan dan/atau
gangguan kesehatan. Sehingga keluarga
ini termasuk kelompok keluarga tidak kadarzi (Gizi litbang, 2005).
Pelayanan kesehatan yang jauh menjadi masalah karena
bila ingin ketempat pelayanan kesehatan keluarga harus menggunakan kendaraan
roda dua atau jalan kaki dengan jarak ± 3 km, sehingga Ny. N melakukan
pemeriksaan pada anaknya bila ada kegiatan posyandu saja itu juga jarang. Masalah ini sangat mempengaruhi derajat
kesehatan terutama pada kesehatan anak (Notoadmodjo, 2003).
Dari kesemuanya mulai dari keadaan rumah, kebiasaan
yang dilakukan anggota keluarga, pelayanan kesehatan yang jauh maka intervensi
yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat,
lingkungan sehat dan pelayanan tenaga kesehatan yang jauh.
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
Dalam praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD) kp. Beringin Rt. 014/004 Ds. Pawenang kec. Bojong yang dilakukan sejak
tanggal 07-16 Mei 2012, kami melakukan kegiatan membina salah satu keluarga,
dari seluruh kepala keluarga yang telah didata, dari seluruh keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan khususnya di bidang kesehatan, kedua orangtuanya
jarang memeriksakan kesehatannya di posyandu karena tidak tahu dan jaraknya
yang jauh.
Kami melakukan pembinaan, kunjungan dan menjalin rasa
percaya terhadap keluarga tersebut, melakukan pemeriksaan dan mengkaji tentang
masalah yang ada pada keluarga ini. Pada
saat melakukan kunjungan kami memberikan pendidikan kesehatan tentang
pertumbuhan balita,
Dan kami juga menjelaskan Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali
setahun yang tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah
pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat dalam Buku
KIA/KMS. Setelah diberikan penjelasan tentang pemantauan dan penimbangan
berat badan pada anaknya, maka ibu dapat memahami akan keadaannya saat ini,
sehingga ibu tersebut diharapkan akan melakukan pemeriksaan penimbangan pada
ananknya sesuai dengan ketentuannya,
Di bawah ini susunan anggota keluarga yang dibina
No
|
Nama
|
Umur
|
Hubungan keluarga
|
Jenis kelamin
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1
|
Tn. A
|
37 tahun
|
Suami
|
Laki-laki
|
SD
|
Buruh
|
2
|
Ny.N
|
35 tahun
|
Istri
|
perempuan
|
SD
|
IRT
|
3
|
An.R
|
15 tahun
|
Anak
|
Laki-laki
|
SD
|
Pelajar
|
4
|
An. A
|
3
tahun
|
Anak
|
perempuan
|
Belum
|
Belum
|
Pada keluarga binaan ini terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan yaitu lingkungan yang tidak sehat, perilaku
hidup yang tidak sehat pelayanan kesehatan jauh serta kurangnya tenaga
kesehatan. Hasil yang diharapkan dari kunjungan (membina) keluarga tersebut
adalah meningkatkan kesejahteraan keluaraga serta mencegah angka kematian ibu
dan bayi diantaranya sebagai berikut :
- Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga dengan menggunakan format 7 langkah varney dan SOAP dapat diketahui masalah pada balita.
- Setelah melakukan pembinaan ini diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda-tanda bahaya pada balita.
- Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga diharapkan ibu mengetahui pentingnya dan manfaat pemeriksaanpenimbangan pada balita.
d. Ingin merubah pola perilaku keluarga yang
tidak sehat menjadi keluarga yang sehat dan menjadi keluarga yang bergizi.
- Saran
Adapun saran
yang ingin disampaikan oleh
penulis antara lain:
1. Lahan Praktek
Agar lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas
kesehatan terhadap masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan
pelayanan yang maksimal terutama dibidang pelayanan komunitas.
2. Institusi Pendidikan
Agar meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat
menghasilkan calon bidan yang professional dan terampil.
3. Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih meningkatkan kualitas pengetahuan
dan kemampuannya dalam melakukan asuhan kebidanan komunitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar