Kamis, 24 Mei 2012

LAPORAN KELUARGA BINAAN


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi Nomor 23. Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan, lingkungan yang sehat yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia (Syafrudin, 2009).
Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat, alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya, proses pemberian pelayanan, dan kompensasi yang diterima serta harapan masyarakat pengguna (Syafrudin, 2007).
  Masa balita adalah masa bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara secara kuantitatif dapat di ukur Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat pertambahan sel dan pembentukan protein baru sehingga meniingkatkan jumlah dan ukuran sel diseluruh bagian tubuh (Sutjiningsih, 2006).
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisisk (anatomis) yang ditandai dengan bertabahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesarasan sel-sel tubuh.
Untuk mengetahui tumbuh kembamg bayi yang normal, untuk mengetahui adanya kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini mungkin, untuk mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung selaras. 

  1. Tujuan Penulisan
  1. Tujuan Umum
Dilakukannya  keluarga binaan pada keluarga Tn. A kp. Beringin Rt. 014/004 Ds. Pawenang bojong Kabupaten Purwakarta periode 07-14 Mei 2012.
  1. Tujuan Khusus
  1. Dilakukan pengkajian data Subjektif dan Objektif pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  2. Dilakukan diagnosa, masalah dan kebutuhan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  3. Dilakukan analisa potensial masalah yang mungkin terjadi pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  4. Dilakukan tindakan yang segera memerlukan penanganan dan kolaborasi pada keluarga Tn. A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  5. Dilakukan rencana asuhan yang akan diberikan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  6. Dilakukan pelaksanaan asuhan yang akan diberikan sesuai kebutuhan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  7. Dilakukan evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan dengan metode SOAP keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.
  8. Dilakukannya penilaian terhadap lingkungan mulai dari ventilasi, sumber air bersih, kondisi air yang digunakan, SPAL dan pembuangan tinja yang digunakan pada keluarga Tn.A di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012.

  1. Manfaat Penulisan
Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan, institusi praktek dan mahasiswanya sendiri.
1.      Institusi Pendidikan
Diharapkan penulisan keluarga binaan ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam membuat study kasus dan juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan pustaka.


2.      Institusi Praktek
Dapat memberikan masukan tentang implementasi pelayanan balita serta sebagai bahan evaluasi lapangan.
3.      Bagi Mahasiswa
Dapat lebih menguasai pelayanan antenatal care yang baik dalam keluarga binaan dan dalam menentukan asuhan yang sesuai untuk diberikan pada ibu dan balita.

D.    Ruang Lingkup
  1. Praktek keluraga binaan ini dilakukan di kp. beringin Rt.014/004 Desa pawenang kec. Bojong Purwakarta periode 7-14 Mei 2012. pada keluarga Tn. A tanggal 07-14 Mei 2012. Praktek pembinaan keluarga ini dilakukan agar mahasiswi dapat mengaplikasikan manajemen asuhan kebidanan balita, serta lebih terampil dalam melakukan praktek-praktek tersebut.  Selain itu praktek ini dapat dijadikan evaluasi serta sebagai bahan perbandingan antara kesenjangan teori yang ada dan aplikasinya dilapangan.  Cara pengambilan data subyektif yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan mengambil data primer dengan cara wawancara dan observasi, sedangkan untuk data obyektif cara pengambilan datanya melalui pemeriksaan dengan cara inspeksi, palpasi. Semua data tersebut baik subjektif maupun objektif mengacu pada format manajemen balita.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Balita
Balita adalah suatu proses pertumbuhan fisik yang di tandai bertambahnya ukuran organ tubuh karena pertumbuhan sel dan suatu proses aspek non fisik menuju terciptanya kedewasaan yang di tandai dengan bertambahnya kemampuan / keterampilan yang menyangkut struktur dan fungsi tubuh.           
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisisk (anatomis) yang ditandai dengan bertabahnya ukuran berbagai organ tubuh yang disebabkan adanya penambahan perbesarasan sel-sel tubuh.
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan pelajar (whalley dan wong, 2000).
         
B.     Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
a.      Konsep dasar
Perkembangan yaitu suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai bertambahnya kemampuan/keterampilan yang menyangkut struktur tubuh yang berkaitan dengan aspek non fisik. Pertumbuhan dan perkembanngan termasuk suatu proses yang saling berkaitan dan sulit di pisahkan.

b.      Tujuan mempelajari pertumbuhan dan perkembanga bayi dan balita
Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal; untuk mengetahui adanya kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini mungkin; untuk mengarahkan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung selaras sesuia dengan usianya.
c.       Tahap / fase tumbuh kembang anak
Fase neonatus, sejak lahir sampai umur 4 minggu; fase bayi, 4 minggu sampai dengan 1 tahun; fase prasekola/balita, 1 sampai 5 tahun; fase anak srkolah, 6 sampai dengan 12 tahun; fase remaja, 12 sampai dengan 18 atau 21 tahun (Belum Menikah).
d.      Pola tahap perkembangan
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkebangan yang ddapat digunakan untuk mendeteksi dini perkembanga selanjutnya. Pada masa ini di bagi menjadi lima tahap yaitu : a). masa pra lahir, terjadi pertumbuhan yag sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh; b). masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuha fisik dalam perubahan; c). masa bayi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya fan mempunyai dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menghindari hal yang mengancam dirinya ; d) masa anak terjadi perkembangan yang cepat dalam asfek sifat, sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan.


e.       faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
1.      faktor herediter: merupakan faktor pertumbuhan yang dapat di turunkan yaitu suku, ras, dan jenis kelmin.
2.      Faktor lingkungan: lingkungan pranatal, kondisi lingkungan, yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak atau balita.
3.      Nutrisi: nutrisi adalh salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan  perkembangan.
4.      Lingkungan budaya: budaya keluarga atau mmasyarakat akan mempengaruhi bagaimanna mereka dalam mempersepsikan dan memahami kesehatan dan perilaku hidup sehat.
5.      Status sosial dan ekonomi keluarga : anak yang dibesarkann di keluarga yang berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik di bandingkan dengan anak yang di besarkan dikeluarga yang berekonomi sedang atau krang.
6.      Iklim/cuaca: iklim tertentu akan mempengarhi status kesehatan anak misalnya musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabpkan sulitnya trasportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul penyaki menular, dan penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak.
7.      Olah raga/latihan fisik: manfaat olah raga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkna suplai oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.
8.      Posisi anak dalam keluarga: posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak tengah atau anak bungsu dan mempegaruhi pola perkembangan anak tersebut diasuh dan didik dalam keluarga.
9.      Status kesehatan: status kesehatan anak dapat mempengaruhi pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan.
10.  Faktor hormoanal: faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan,hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh.
f.       Ciri-ciri tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak yang sudah di muali sejak lonsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu : tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.

C.    Kunjungan Balita
Asuhan masa balita diperlukan pada masa ini karena merupakan masa kritis bagi orang tua dan balitanya.  Adapun tujuan asuhan masa balita:
a.       Menjaga kesehatan orang tua dan balitanya, baik fisik maupun psikologik
b.      Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk apabila terjadi komplikasi pada ibu maupun balitanya.
c.       Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencaan, menyusui, pemberian imunisasi kepada balita dan perawatan hidup sehat.
d.      Memberikan pelayanan keluarga berencana.
a.      Pelayanan kesehatan anak balita
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi :
1.      Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat dalam Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
2.      Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan). Pelayanan SDIDTK diberikan disarana pelayanan kesehatan.
3.      Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali setahun.
4.      Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita.
5.      Pelayanan anak balita sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.
I.       Pengumpulan Data Dasar
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan balita meliputi:
a.       Menanyakan riwayat kesehatan dan keluhan balita kepada ibunya.
b.      Pemeriksaan fisik (Salmah dkk, 2006).
II.    Interpretasi Data Dasar
Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan.  Kemudian ditentukan masalah dan kebutuhan klien agar dapat diberikan asuhan yang efektif dan sesuai. Diagnosa, masalah dan kebutuhan balita tergantung hasil pengkajian data terhadap balita yag telah ditanyaka kepada  ibunya.
III. Mengidentifikasi Diagnosa atau Potensial Masalah dan Mengantisipasi Penanganannya
Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa/ masalah yang sudah diidentifikasi.  Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan (Salmah dkk, 2006). 
IV. Menetapkan Kebutuhan terhadap Tindakan Segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain (Salmah dkk, 2006).  Sebagai contoh balita di rumah tersebut bahwa oragtuanya merokok di hawatirkan anaknya terkena penyakit TBC karena terkena asap rokok. maka bidan dengan segera menentukan perlu tidaknya tindakan konsultasi atau kolaborasi denagn dokter untuk pemberian pengobatan dengan secara langsung.
V.    Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Perencanaan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah- langkah sebelumya.  Langkah ini merupakan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.  Tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya (Salmah dkk, 2006).
VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien Dan Aman
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secar efisien dan aman.  Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.  Akan tetapi walaupun bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab mengarahkan pelaksanaannya (Salmah, dkk, 2006). 
VII. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.  Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar- benar efektif dalam pelaksanaannya.  Didalam pendokumentasian/ catatan asuhan dapat diterapkan dalam bentuk SOAP (Salmah dkk, 2006).
  1.  Prinsip Dasar
Pelayanan kesehatan neonatal dan balita harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui peleyanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil dnegan berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap faktor- faktor yang memperlemah kondisi seorang ibu hamil harus diprioritaskan, seperti gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antar kehamilan, dan buruknya hygiene (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2002).
Adapun jadwal imunisasi nasional yang digunakan yaitu menurut depkes RI antara lain sebagai berikut:
Jadwal Imunisasi Nasional
Umur
Jenis imunisasi
0-7 hari
Hep B-1
-
-
1 bulan
BCG
-
-
2 bulan
Hep B-2
Polio 1
DPT 1
3 bulan
Hep B-3
Polio 2
DPT 2
4 bulan
-
Polio 3
DPT-3
9 bulan
Campak
Polio 4
-

a.    Ajarkan tanda- tanda bahayan balita pada orang tua dan beritahu orangtua agar merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut, jika ditemui tanda- tanda tersebut.
b.    Ajarkan kepada orang tua cara merawat balita mereka dan perawatan harian untuk balita (Saifuddin, 2002).
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada balita:
a. Pernafasan: sulit atau lebih dari 60 kali permenit.
b.Kehangatan: terlalu panas (>38º c atau terlalu dingin <36º c).
c. Tinja atau kemih: tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
d.            Aktifitas: menggigil, atau menagis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus (Saifuddin, 2002).

  1. Manajemen Kebidanan Balita
I.       Mengumpulkan Data Dasar
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi balita.  Pengkajian data yang dilakukan meliputi:
a.       Riwayat balita.
b.      Pemeriksaan fisik
c.       Faktor genetik (Salmah dkk, 2006).


II.    Interpretasi Data Dasar
Melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan dari pengkajian data pada balita. Menetapkan diagnosa, masalah dan kebutuhan pada balita (Salmah dkk, 2006).
III. Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi  Penanganannya
Mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi.  Langkah  ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan (Salmah dkk, 2006).
IV. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersma dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi kesehatan klien (Salmah dkk, 2006).  Sebagai contoh bila balita mengalami kejang maka bidan harus segera menetapkan balita untuk dilakukan rujukan atau kolaborasi.
V.    Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Perencanaan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumya (Salmah dkk, 2006).  Sebagai contoh pada balita bidan akan merencanakan pemberian asuhan seperti thermoregulasi, pemberian vitamin A dan sebagainya yang dibutuhkan oleh balita.
VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan Dengan Efisien dan Aman
Yaitu melaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah sebelumnya yang dilaksanakan secara efisien dan aman (Salmah dkk, 2006).
VII.    Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar- benar terpenuhi dalam metode pendokumentasian SOAP (Salmah dkk, 2006). 

F.     Keluarga Sadar Gizi
Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi serta menerapkan perilaku gizi yang baik untuk seluruh anggota keluarganya.  Perilaku gizi yang baik adalah pengetahuan, sikap dan praktek keluarga untuk mewujudkan keadaan gizi yang baik meliputi: menimbang berat badan secara teratur, mengkonsumsi makanan seimbang dan menjalankan pola hidup sehat.  Makanan seimbang adalah susunan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah yang aman sesuai kebutuhan masing-masing anggota keluarga.
Norma Keluarga Sadar Gizi:
a.       Menimbang berat badan secara teratur
b.      Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan
c.       Menggunakan garam beryodium
d.      Makan aneka ragam makanan setiap hari
e.       Mengkonsumsi suplemengizi sesuai anjuran.
1.      Mengapa Perlu Menimbang Berat Badan Secara Teratur ?
a.       Berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui keadaan gizi dan kesehatan
b.      Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi makanan dan/atau gangguan kesehatan
c.       Menimbang berat badan mudah, dapat dilaksanakan dimana saja.
  1. Mengapa Memberikan Hanya Asi Saja Kepada Bayi Sejak Lahir Sampai Usia 6 Bulan ?
a.       ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat
b.      ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan untuk tumbuh kembang normal
c.       meningkatkan kekebalan tubuh bayi
d.      menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
e.       praktis dan murah.
  1. Apakah Garam Beryodium ?
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormone yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan.  Garam beryodium yang digunakan sebagai garam konsumsi harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain mengandung yodium sebesar 30-80 ppm.
  1. Mengapa Keluarga Perlu Selalu Menggunakan Garam Beryodium ?
a.       Zat yodium diperlukan tubuh tiap hari
b.      Bahan makanan dan air minum yang biasa kita konsumsi umumnya mengandung sedikit zat yodium
c.       Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) menimbulkan penurunan kecerdasan dan gangguan pertumbuhan.
  1. Mengapa Perlu Makan Beraneka Ragam ?
a.       Tidak ada satu jenis bahan makanan pun yang memenuhi semua kebutuhan zat gizi
b.      Aneka ragam makanan menyediakan kebutuhan semua zat gizi bagi tubuh
c.       Untuk bisa memenuhi semua kebutuhan zat gizi makanan sehari-hari terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk sayur dan buah.
  1. Mengapa Perlu Mengkonsumsi Vitamin A Sesuai Anjuran ?
a.       Kebutuhan vitamin A pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi dari makanan sehari-hari
b.      Suplementasi vitamin A diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin A.
Catatan:
·         kapsul vitamin A untuk bayi dan balita diberikan 2 kali setahun setiap februari dan Agustus.
·         Kapsul vitamin A untuk ibu nifas diberikan 1 kali selama masa nifas.
  1. Bagaimana Menilai Keluarga Sudah Sadar Gizi ?
a.       Seluruh anggota keluarga berstatus gizi baik
b.      Tidak ada lagi berat bayi lahir rendah (<2500 gram)
c.       Keluarga telah menggunakan garam beryodium
d.      Semua bayi 0-6 bulan hanya diberi ASI saja
e.       Semua balita naik berat badannya
f.       Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gizi lebih.




















BAB III
TINJAUAN KASUS

A.    Silsilah Keluarga Tn.A

              




B.     Pengkajian Data Keluarga
      Pada tanggal 08-05-2012 bertempat di rumah Tn. A Kp.beringin RT. 014/004 Ds. Pawenang kec. Bojong , diperoleh data keluarga dengan nama kepala keluarga Tn. A ,Laki-laki, tahun, Islam, Sunda, SD, Buruh.  Anggota keluarga terdiri dari istri dan 3 orang anak, dengan istri Ny. N, tahun.37, Perempuan, SD, sebagai ibu rumah tangga.  Anak ke 1 An. J , 15 tahun, SD, Laki-laki. Anak ke 2 An. R , 13 tahun, belum tamat SD, Laki-laki. Anak ke 3 An. A, 3 tahun, perempuan.
      Status kesehatan keluarga 6 bulan terakhir ada yang sakit dalam 6 bulan terakhir. An. A, 3 tahun, perempuan.jenis penyakit panas/ demam, tempat berobat di Bidan.  Pengambilan keputusan dalam keluarga berdasarkan kesepakatan adalah suami dan didalam 6 bulan terakhir tidak ada kematian. Dan ibu tidak mempunyai masalah dalam sistem refroduksinya, dan ibu menggunakan alat kontrasepsi yaitu KB suntik sudah 2 ½  tahun menggunakanya dan tempat pelayanannya yaitu di bidan.
      Pada data kesehatan Balita  diperoleh An.A dengan BB 11 kg,TB 81 cm,Tidak mempunyai buku KMS,balita di timbang tidak teratur, dan tidak pernah ikut posyandu karena tidak tahu, status gizi balita baik, Ibu mengaku An.A  telah mendapatkan imunisasi BCG, polio.
      Berdasarkan data lingkungan posisi keluarga binaan menghadap timur kearah matahari terbit, ventilasi cukup, lantai rumah menggunakan semen, rumah cukup luas yang terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, jamban.  Sumber air bersih yang digunakan keluarga berasal dari sumur dengan kondisi air memenuhi syarat yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Untuk SPAL keluarga Tn. A  menggunakan selokan dengan pembuangan tinja ke septik tank, dan ibu mempunyai binatang peliharaan kambing.
Ibu mengetahui adanya dana sehat, mengetahui adanya Puskesmas jarak ketempat pelayanan kesehatan ± 1 km dengan menggunakan kendaraan roda dua ketempat pelayanan atau jalan kaki.
Pada data kajian rumah tangga sehat, kadarzi dan kematian wanita usia subur diperoleh data bahwa untuk indikator PHBS dengan pengisian tidak pada indikator jaminan pemeliharaan kesehatan, merokok dalam rumah ”ya”,pada indikator persalinan oleh tenaga kesehatan “tidak”, memberikan ASI ”ya”, ketersediaan air bersih ”ya”, ketersediaan jamban “ya” , kesesuaian luas lantai dengan penghuni, lantai rumah bukan dari tanah”Ya”, cuci tangan pakai sabun”ya”, rumah bebas jentik “ya”, makan sayur dan buah tiap hari “Tidak”, aktivitas fisik/olah raga setiap hari “ya”.  Sehingga rumah tangga Tn.A  termasuk rumah tangga tidak sehat, karena ada indikator yang berisi tidak.  Pada indikator kadarzi dengan pengisian tidak pada indikator timbang berat badan teratur “Tidak”.   Sedangkan untuk pengisian ya pada indikator garam beryodium “ya”, suplemen vitamin A, Fe, kapsul yodium”Tidak” dan makan aneka ragam”Tidak”.  Sehingga keluarga Tn.A  termasuk tidak kadarzi karena ada beberapa indikator yang berisi tidak.  Serta tidak ada kematian wanita usia subur pada usia 10-49 tahun.
      Setelah dianalisa dari data  keluarga dari Tn. A , maka ditemukan adanya masalah pada Tn. A dan Ny. N sehingga harus diberikan asuhan yang dilakukan dengan mengacu pada format pemeriksaan fisik dan manajemen balita.
  
C.    Asuhan  Pada Tn.A
I     Pengkajian Data
a.      Anamnesa
Pada tanggal 08-05-2012 bertempat di rumah Tn. A kp. Beringin Rt. 014/004 Ds. Pawenang kec. Bojong , dilakukan pemeriksaan fisik pada Tn.A  tidak mengeluh adanya penyakit yang diderita hanya saja Tn.A  mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah.
  1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Tn.A  baik, kesadaran composmentis, TD : 120/70 MmHg N :80  x/menit, R :  20 x/menit, S : 36ºC, BB 55 kg, TB 170 cm.  Pemeriksaan kepala normal tidak ada kelainan, rambut ; tidak ada ketombe, bersih, lurus, hitam dan tidak rontok.  Muka ; simetris, tidak ada oedema, mata ; simetris tidak cekung, conjungtiva tidak pucat dan screla tidak ikterik.  Telinga ; simetris dan tidak nampak serumen, mulut/gigi ; bibir simetris, bibir tidak pucat, tidak kering, bersih, an apthae dan caries, leher ; kelenjar gondok tidak ada pembesaran dan tidak ada tumor. 
Dada dan axilla ; mammae ; simetris ka/ki, membesar ka/ki, aerola tidak hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol dan tumor tidak ada, jantung ; tidak terdengar mur-mur dan dalam batas normal, paru-paru ; tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi, tidak ada rales dan dalam batas normal, axilla ; tidak ada tumor. 
Pada Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar tidak membesar, saat palpasi tidak ada nyeri tekan pada hepar, lien maupun ginjal,  auskultasi terdengar bising usus dalam keadaan normal.  Tidak dilakukan pemeriksaan anogenital pada status lokalis, pada pemeriksaan ekstremitas, tungkai  varises tidak ada, oedema tidak ada, refleks pattela (+) dan tidak ada kelainan lain. 
II.  Interpretasi Data
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan maka didapatkan diagnosa sebagai berikut : Tn.A  dalam keadaan baik, dengan dasar  mengatakan tidak ada penyakit yang dialami.  Masalah yang ditemukan yaitu kebiasaan Tn.A  yang suka merokok di dalam rumah yg di dalam nya terdapat balita.
III. Masalah Potensial
Setelah didapatkan diagnosa dan mengetahui permasalahan yang dialami Tn.A serta menentukan kebutuhan untuknya, maka selanjutnya adalah mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi apabila pada Tn.A potensial masalah yang mungkin terjadi dari merokok adalah penyakit jantung, paru-paru dan kanker yang diakhiri dengan kematian.apalagi di dalam rumah terdapat balita sehingga bisa menyebabkan kesehatan balita tersebut terganggu.
IV. Penetapan Kebutuhan akan Tindakan Segera/Kolaborasi
Dari data-data diatas maka belum ada penanganan yang harus segera dilakukan atau melakukan kolaborsi dengan Bidan  untuk saat ini.


V.  Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan antara lain : beritahukan hasil pemeriksaan saat ini, berikan penkes akibat dari merokok,untuk pengguna dan balita yang ada di rumah.
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan antara lain : memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada Tn.A   bahwa Tn.A  dalam keadaan baik, TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/menit, R :20  x/menit, S :36 ºC,  BB 55  kg, TB 170 cm. 
Memberikan penkes akibat dari merokok yaitu Akibat dari merokok Adalah dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, paru-paru  dan kanker yang berakhir dengan kematian.  Untuk anak-anak atau bayi yang terpapar asap rokok secara tetap dilingkungannya mengakibatkan peningkatan infeksi saluran pernapasaan kronis, infeksi telinga bagian tengah, penurunan fungsi paru dan asma.  Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan dan seluruh hasil pemeriksaan.
VII.  Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan maka dilakukan evaluasi dengan hasil, Tn.A  mengerti akan kondisi kesehatannya saat ini, Tn.A  tahu dan mengerti akibat dari merokok, semua asuhan telah didokumentasikan.



  1. Catatan Perkembangan Tn.A  pada Kunjungan Kedua (SOAP)
Tanggal  09 Mei 2012 Pukul  09.00 WIB

Subjektif  :
1 hari kemudian Tn.A tidak mengeluh apa-apa, dan mengaku masih merokok, namun agak berkurang.           
Objektif
Pemeriksaan Fisik    :
Ku : Baik                                       Kesadaran :  Composmentis
TD :  120/80 mmHg             Nadi                   :   82 x/menit
RR :  22 x/menit                   Suhu          :  36  0C
     
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
 Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal
Assesment  :        
Diagnosa                  :  Tn.A  dalam keadaan sehat
Potensial Masalah             : Tidak ada  
Tindakan Segera               : Tidak ada

Planning     
1.      Beritahukan Tn.A hasil pemeriksaan, memberitahukan Tn.A   hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Tn.A  baik-baik saja, TD : 120/70 mmHg, N : 82x/menit, R :  21 x/menit, S :36  ºC,  Tn.A  mengerti akan kondisinya.
2.      Anjurkan Tn.A  agar mengurangi kapasitas merokok, menganjurkan Tn.A  agar mengurangi kapasitas merokok, Tn.A  mengerti dan akan berusaha untuk mengurangi kapasitas merokoknya.
3.      Jadwalkan kunjungan ulang, menjadwalkan kunjungan ulang untuk pemeriksaan, 1 hari  kemudian Tn.A  diperiksa kembali.
4.      Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.
  1. Catatan Perkembangan Tn. A pada Kunjungan Ketiga (SOAP)
Tanggal 10 Mei 2012 Pukul  10.00 WIB

Subjektif  :    
Satu hari kemudian Tn.A  diperiksa dan tidak ada keluhan.
Objektif                                  :
Pemeriksaan Umum :
Ku :  Baik                                Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/70  mmHg                Nadi                :  79  x/menit
RR :  22 x/menit             Suhu          :  37 O C
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal,
Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal

Assesment  :  
Diagnosa                                 :  Tn.A  dalam keadaan sehat
Potensial Masalah       : Tidak ada  
Tindakan Segera                     : Tidak ada
Planning :
1.      Beritahukan hasil pemeriksaan, memberitahukan Tn.A  hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Tn.A  baik dengan TD :110/70  mmHg, N : 79 x/menit, R : 22 x/menit, S : 37 ºC  dan Tn. A  mengerti akan kondisinya.
2.      Anjurkan Tn.A  untuk mengurangi merokok, Menganjurkan Tn.A  untuk mengurangi merokok, Tn.A  mengerti.
3.      Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.

D.    Asuhan Pada Ny. N
I.       Pengkajian Data
a.      Anamnesa
Pada tanggal 07 mei 2012  bertempat di rumah Tn.A Kp.beringin RT/RW 14/04 Desa pawenang kecamatan bojong kabupaten Purwakarta , dilakukan pemeriksaan fisik pada Ny.N   tahun, Sunda/Indonesia, Islam, lulus SD, ibu rumah tangga,  Ibu mengaku tidak ada keluhan,
Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum ibu baik, keadaan emosional ibu stabil dengan tekanan darah 100/70 mmHg, RR: 19 x/mnt, N:78  x/mnt, dan S:36 0C. Pemeriksaan kepala normal tidak ada kelainan, rambut ; tidak ada ketombe, bersih, lurus, hitam dan tidak rontok.  Muka ; simetris, tidak ada oedema, mata ; simetris tidak cekung, conjungtiva tidak pucat dan screla tidak ikterik.  Telinga ; simetris dan tidak nampak serumen, mulut/gigi ; bibir simetris, bibir tidak pucat, tidak kering, bersih, an apthae dan caries, leher ; kelenjar gondok tidak ada pembesaran dan tidak ada tumor. 
Dada dan axilla ; mammae ; simetris ka/ki, membesar ka/ki, aerola tidak hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol, kolosturm tidak ada, striae tidak ada dan tumor tidak ada, jantung ; tidak terdengar mur-mur dan dalam batas normal, paru-paru ; tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi, tidak ada rales dan dalam batas normal, axilla ; tidak ada tumor. 
Pada Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar tidak membesar, saat palpasi tidak ada nyeri tekan pada hepar, lien maupun ginjal,  auskultasi terdengar bising usus dalam keadaan normal.  Tidak dilakukan pemeriksaan anogenital pada status lokalis, pada pemeriksaan ekstremitas, tungkai  simetris, varises tidak ada, oedema tidak ada, refleks pattela (+) dan tidak ada kelainan lain
II.    Interpretasi Data.
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang dilakukan maka didapatkan diagnosa sebagai berikut Ny.N  dalam keadaan baik, dengan dasar  mengatakan tidak ada penyakit yang dialami.  Masalah yang ditemukan yaitu Ny.N tidak mau membawa balita nya ke posyandu karena malas.
III. Masalah Potensial
Setelah didapatkan diagnosa dan mengetahui permasalahan yang dialami Ny.N serta menentukan kebutuhan untuknya, maka selanjutnya adalah mengantisipasi masalah bahwa ibu tidak mau membawa balita nya ke posyandu karena malas kemungkinan masalah yang terjadi kesehatan balita tidak terpantau sehingga ibu tidak mengetahui perkembangan balita nya.
IV. Penetapan Kebutuhan Akan Tindakan Segera/Kolaborasi
Belum ada penanganan yang harus segera dilakukan atau melakukan kolaborasi dengan Bidan untuk saat ini.
V.    Perencanaan
Setelah diinterpretasikan, dilakukan perencanaan yaitu beritahu ibu hasil pemeriksaan saat ini dan rencana asuhan selanjutnya, berikan penkes tentang pentingnya posyandu untuk kesehatan balita, dokumentasikan hasil pemeriksaan
VI. Pelaksanaan
Pelaksanaannya adalah memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini dan rencana asuhan selanjutnya.       memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada Tn.  bahwa Ny.N  dalam keadaan baik, TD : 100/70  mmHg, N :80  x/menit, R : 21 x/menit, S :36 ºC,  BB 75 kg, TB  158 cm.
Memberikan penkes tentang pentingnya membawa balita ke posyandu karena untuk mengetahui perkembangan pertumbuha balita agar pertumbuhan balita terpantau dan ibu bisa lebih tahu tentang kadar gizi balita yang baik.dokumentasikan hasil pemeriksaan.
VII.    Evaluasi
Setelah dilakukan asuhan, maka dilakukan evaluasi dengan hasil ibu telah diberitahu dan mengerti tentang keadaannya saat ini.  Ibu mengerti akan penjelasan yang telah disampaikan dan ibu akan melaksanakan anjuran-anjuran yang telah diberitahukan dan ibu mau melaksanakan posyandu, Hasil pemeriksaan telah terdokumentasi.

1.      Catatan Perkembangan Ny.N Kunjungan Kedua (SOAP)
Tanggal 09 Mei 2012 Pukul  09.00 WIB
           
Subjektif:
hari kemudian ibu diperiksa kembali. 
Objektif:
KU:  baik                                                              Kesadaran:  Compos mentis
TD:  110/70 mmHg                                               S :  360C
RR:  22 x/menit                                                     Nadi: 80 x/menit
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal
Asessment:
Diagnosa                  :  Ny.N dalam keadaan sehat
Potensial Masalah    : Tidak ada  
Tindakan Segera               : Tidak ada
Planning:
2.      Beritahukan ibu hasil pemeriksaan, memberitahukan Ny.N hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Ny.N  baik-baik saja, TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/menit, R : 21  x/menit, S : 37 ºC,  Ny.N  mengerti akan kondisinya.
3.      Anjurkan Ny.N agar mau mengikuti posyandu untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita nya agar bisa terpantau kesehatannya.
4.      Jadwalkan kunjungan ulang, menjadwalkan  kunjungan ulang untuk pemeriksaan, 1 hari  kemudian Ny.N diperiksa kembali.
5.      Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.

2.      Catatan Perkembangan Ny.N  Kunjungan Ketiga (SOAP)
Tanggal  10 Mei 2012 Pukul  10.00 WIB

Subjektif  :          
1 hari kemudian ibu diperiksa kembali,
Objektif:
KU:  baik                                                              Kesadaran: Compos mentis
TD:  110/70 mmHg                                               S : 37 0C
RR: 23 x/menit                                                      Nadi:78  x/menit
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal
Asessment:
Diagnosa                  :  Ny.N  dalam keadaan sehat
Potensial Masalah             : Tidak ada  
Tindakan Segera               : Tidak ada
Planning:
1.      Beritahukan ibu hasil pemeriksaan, memberitahukan Ny.N hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan Ny.N baik-baik saja, TD :  110/70 mmHg, N : 79 x/menit, R : 22 x/menit, S :37 ºC,  Ny.N  mengerti akan kondisinya.
2.      Anjurkan Ny.N  agar mau membawa anaknya keposyandu supaya kesehatan balitanya bisa terpantau dan bisa terlihat mana yang gizi baik dan mana yang gizi buruk dan untuk pematauan pertumbuhan dan perkembangan balitanya
3.      Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.

E.     Asuhan pada An. J
I.       Pengkajian Data
Pada tanggal 07 mei 2012  bertempat di rumah Tn.A Kp.beringin RT/RW 14/04 Desa pawenang kecamatan bojong kabupaten Purwakarta , dilakukan pemeriksaan fisik pada An.J  15 tahun, Sunda/Indonesia, Islam, lulus SD, ibu rumah,  An.J mengaku tidak ada keluhan,
Keadaan umum An.J baik, rapih dan bersih; kesadaran composmentis,     mmHg, N : 78 x/menit, R : 21 x/menit, S : 36 ºC, BB 39 kg, TB 140 cm.  Pemeriksaan kepala normal tidak ada kelainan, rambut ; tidak ada ketombe, bersih, lurus, hitam dan tidak rontok.  Muka ; simetris, tidak ada oedema, mata ; simetris tidak cekung, conjungtiva tidak pucat dan screla tidak ikterik.  Telinga ; simetris dan tidak nampak serumen, mulut/gigi ; bibir simetris, bibir tidak pucat, tidak kering, bersih, an apthae dan caries, leher ; kelenjar gondok tidak ada pembesaran dan tidak ada tumor. Dada dan axilla ; mammae ; simetris ka/ki, membesar ka/ki, aerola tidak hyperpigmentasi, putting susu tidak menonjol, kolosturm tidak ada, striae tidak ada dan tumor tidak ada, jantung ; tidak terdengar mur-mur dan dalam batas normal, paru-paru ; tidak ada wheezing, tidak ada ronkhi, tidak ada rales dan dalam batas normal, axilla ; tidak ada tumor. Pada Pemeriksaan abdomen inspeksi bentuk datar tidak membesar, saat palpasi tidak ada nyeri tekan pada hepar, lien maupun ginjal,  auskultasi terdengar bising usus dalam keadaan normal.  Tidak dilakukan pemeriksaan anogenital pada status lokalis, pada pemeriksaan ekstremitas, tungkai  simetris, varises tidak ada, oedema tidak ada, refleks pattela (+)
II.    Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka didapatkan diagnosa sebagai berikut An.J Tidak ada masalah
III.             Potensial Masalah
Tidak ada
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V.    Perencanaan
Setelah diinterpretasikan, perencanaan yang dilakukan yaitu beritahu ibu dan keluarga  dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan temuan di SOAP.


VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari perencanaan yaitu memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.  Pelaksanaan dari asuhan kebidanan yang dilakukan oleh bidan antara lain : memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada Tn.A  bahwa An.J  dalam keadaan N : 78  x/menit, R : 21 x/menit, S : 37 ºC,  BB 39 kg, TB 140 cm. 
  Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan dan seluruh hasil pemeriksaan.
VII.    Evaluasi
      Hasil evaluasi secara keseluruhan yaitu ibu telah mengerti dan Paham, atas semua penjelasan tentang pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada anaknya.

1.      Catatan Perkembangan An. J Kunjungan Kedua (SOAP)
Tanggal 09 mei 2012  Pukul 10.00 WIB

Subjektif:
Ibu merasakan anaknya baik-baik aja.  
Objektif:
KU: baik                                                               Nadi: 80x/menit
RR: 21 x/menit                                          S  :  36,60C                                         
BB: 39 kg                                                  PB:  140 Cm
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal
Asessment:
Anak berusia 15 tahun, normal dan sehat.
Planning:
1.   Beritahu ibu hasil pemeriksaan, memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa    Anak nya dalam keadaan baik, sehat, ibu mengerti.
2.   Jadwalkan kunjungan ulang besok menjadwalkan kunjungan ulang besok, Anak diperiksa kembali.
3. Dokumentasikan hasil pemeriksaan, mendokumentasikan hasil pemeriksaan,  hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.

2.      Catatan Perkembangan An.J  Kunjungan Ketiga (SOAP) Tanggal 10 mei 2012  Pukul 09.00 WIB

Subjektif:
Ibu merasakan anak nya baik.
Objektif:
KU: baik                                                               Nadi: 69 x/menit
RR: 22x/menit                                           S: 36 0C                                  
BB:  39 kg                                                 PB:  140 cm
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal.
Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal
Asessment:
Anak berusia 15 tahun, normal dan sehat.
Planning:
1.   Beritahu ibu hasil pemeriksaan, memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa  An.J dalam keadaan baik, sehat, ibu mengerti.
2.   Jadwalkan kunjungan ulang besok, menjadwalkan kunjungan ulang besok, dan diperiksa kembali.
4.   Dokumentasikan hasil pemeriksaan, mendokumentasikan hasil pemeriksaan,  hasil pemeriksaan telah didokumentasikan.

F.     Asuhan pada An. A
I.       Pengkajian Data
Balita Ny.N dan Tn.A  berumur 3 tahun, lahir 16 februari 2010 tanggal 07 mei 2012   pukul  09.00 WIB lahir secara spontan dengan jenis kelamin perempuan  Riwayat persalinan dan nifas: persalinan normal ditolong oleh paraji, lama persalinan  1 jam ½  , keadaan air ketuban jernih, keadaan plasenta utuh dan lengkap.  Pemeriksaan fisik bayi: keadaan umum baik, refleks menghisap dan menelan bayi baik dan kuat.  Pada bagian kepala ubun-ubun besar dan kecil tidak ada kelainan.  Mata simetris, lubang hidung ada, tidak ada keluaran dari kedua lubang hidung, tidak ada pernafasan cuping hidung.  Telinga simetris, hubungan letak dengan mata sedikit lebih atas tulang rawan lentur.  Mulut simetris, bibir lembab warna merah muda, sumbing tidak ada, palatum keras, reflekks putting susu ada, refleks suckling ada, refleks menelan ada.  Leher tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, pergerakan tidak kaku.  Dada simetris, pernafasan normal, bunyi jantung regular, putting susu menonjol keluar, tidak ada bunyi jantung dan paru tambahan, refleks morro ada, perut tidak kembung, abdomen simetris, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada penonjolan sekitar umbilikal, perut keras saat menangis.  Punggung simetris, tidak ada penonjolan dan cekungan.  Ekstremitas atas dan bawah bergerak aktif dengan jumlah jari lengkap.  Kulit tidak ada tanda-tanda lahir warna merah.
Pemeriksaan antropometri BB 3,4 gram dengan panjang 26 cm, lingkar badan 32 cm, lila 9 cm.  Pola BAB 1 kali sudah saat lahir dengan warna kehitaman konsistensi lunak berbau khas.  Sudah BAK, bayi diberikan ASI tanpa pendamping apapun dengan frekwensi  7 x/hari.
II.    Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka didapatkan diagnosa sebagai berikut: balita susah buang air besar.
III. Potensial Masalah
Melihat dari diagnosa, masalah dan kebutuhan yang telah ditetapkan diatas, maka bayi susah buang air besar.
IV. Tindakan Segera
Tidak ada
V.    Perencanaan
Setelah diinterpretasikan, perencanaan yang dilakukan yaitu beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, dan berikan penkes tentang makanan yang harus dimakan balita agar balita bisa buang air besar dengan lancar.hasilnya di dokumentasikan.

VI. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari perencanaan yaitu memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, memberi tahu ibu bahwa balita harus dikasih makanan yang mengandung serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dan berikan makanan yang lunak yang mengandung serat tinggi dan berikan obat pelancar buang air besar,Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
VII.    Evaluasi
Hasil evaluasi secara keseluruhan yaitu ibu telah mengerti dan faham, serta dapat mengulangi kembali apa yang telah disampaikan oleh bidan dan ibu mau melaksanakannya. Ibu mau memberikan makanan sayuran untuk memperlancar buang air besar pada balita.dokumentasikan hasil pemeriksaan.

  1. Catatan Perkembangan An.A  Kunjungan Kedua (SOAP)
Tanggal 09 Mei 2012  Pukul 10.00 WIB

Subjektif:
Ibu merasakan balita susah buang air besar .  

Objektif:
KU: baik                                                               Nadi: 80x/menit
RR: 39x/menit                                           S: 36,60C                                
BB: 10 kg                                                  PB: 70 cm
Assesment  :        
Diagnosa                  :  An.A dalam keadaan sehat
Potensial Masalah             : Tidak ada  
Tindakan Segera               : Tidak ada
Planning
1. Beritahukan kepada orang tuanya  hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan An. A  baik-baik saja, N : 82 x/menit, R :20  x/menit, S :36,s ºC, dan  kedua orang tuanya mengerti.
2.      Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan, mendokumentasikan semua hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan.

2.      Catatan Perkembangan An. A pada Kunjungan Ketiga (SOAP)
Tanggal  Pukul  WIB

Subjektif  :          
Satu hari kemudian An. A  diperiksa dan tidak ada keluhan.
Objektif                                        :
Pemeriksaan Umum :
Ku : Baik                              Kesadaran : Compos Mentis
Nadi                                     : 80  x/menit
RR : 21 x/menit                    Suhu          : 36 oC
Pemeriksaan Sistematis : Semua keadaan normal,
Pemeriksaan Abdomen  : Semua keadaan normal
Assesment  :        
Diagnosa                           :  An.  A dalam keadaan sehat
Potensial Masalah             : Tidak ada  
Tindakan Segera               : Tidak ada
Planning :   
1.      Beritahukan hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan An. A  baik dengan, N : 80 x/menit, R : 21 x/menit, S : 36 ºC  dan kedua orang tuanya  mengerti akan kondisinya.
2.      Dokumentasikan semua hasil laporan.














BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada keluarga Tn.A, maka didapatkan masalah pada An.A, dimana ibu tidak melakukan penimbangan secara teratur . penimbangan berat badan pada balita seharusnya agar perkembangan kesehatan anak terpantau.
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan pada ibu bagaimana cara membersihkan, merawat dan menjaga keseshatan balita tersebut. Terutama  daerah kelamin harus dibersihkan dengan sabun dan air yang bersih dan mengalir.  Sarankan ibu untuk memandikan anaknya minimal 2 kali sehari.  Sarankan ibu utuk mencuci tangan dengan sabun dan air yang bersih dan mengalir sebelum dan sesudah makan membersihkan daerah kelaminnya. 
Pemeriksaan balita An.A dilakukan pada tanggal 07 mei 2012.  Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa balita dalam keadaan kurang sehat dikarenakan balita susah buang air besar ,Untuk perkembangan selanjutnya, yaitu dilakukan pemeriksaan pada 1 hari dan 2 hari berikutnya.  Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa bayi dalam keadaan sedikit ada perubahan dan peningkatan balita bisa buang air besar meskipun tidak terlalu sering dan lancar
Pemeriksaan pada balita yang dilakukan pada  anak   Ny. N telah dilakukan sesuai dengan format manajemen pada asuhan pada balita. 
Pemeriksaan balita Ny.N dilakukan pada hari pertama.  Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa balita dalam keadaan sehat dan normal.  Tidak ada masalah yang terjadi pada balita di kunjungan saat ini. 
Untuk perkembangan selanjutnya, yaitu dilakukan pemeriksaan pada 1 hari dan 2 hari berikutnya.  Hasil pemeriksaan didapatkan bahwa balita dalam keadaan normal dan sehat.  Berat badan balita 11 kg.     
Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat dalam Buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan.
Berdasarkan kondisi keluarga yang dibina terdiri dari susunan keluarga yang tinggal serumah 5 orang yaitu suami, istri dan 3 orang anaknya.   Rumah tangganya termasuk rumah tangga yang tidak sehat karena pada data lingkungan terdapat saluran air limbah dan tinja pada sungai sedangkan sungai sebagai tempat untuk mencuci baju, baju tersebut digunakan keluarga sehari-hari.  Apabila dilihat dari pola kesehatan ini termasuk tidak sehat, semua itu bisa dilihat dari kebiasaan kepala keluarga yang merokok didalam rumah, apalagi dalam keluarga tersebut ada seorang bayi (Notoadmojo, 2003).
Keluarga tidak termasuk keluarga kadarzi karena keluarga tidak melakukan penimbangan berat badan secara teratur.  Melakukan penimbangan berat badan secara teratur penting dilakukkan karena berat badan merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui keadaan gizi dan kesehatan.  Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi makanan dan/atau gangguan kesehatan.  Sehingga keluarga ini termasuk kelompok keluarga tidak kadarzi (Gizi litbang, 2005).
Pelayanan kesehatan yang jauh menjadi masalah karena bila ingin ketempat pelayanan kesehatan keluarga harus menggunakan kendaraan roda dua atau jalan kaki dengan jarak ± 3 km, sehingga Ny. N melakukan pemeriksaan pada anaknya bila ada kegiatan posyandu saja itu juga jarang.  Masalah ini sangat mempengaruhi derajat kesehatan terutama pada kesehatan anak (Notoadmodjo, 2003).
Dari kesemuanya mulai dari keadaan rumah, kebiasaan yang dilakukan anggota keluarga, pelayanan kesehatan yang jauh maka intervensi yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan pelayanan tenaga kesehatan yang jauh.











BAB V
PENUTUP


  1. Kesimpulan
Dalam praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) kp. Beringin Rt. 014/004 Ds. Pawenang kec. Bojong yang dilakukan sejak tanggal 07-16 Mei 2012, kami melakukan kegiatan membina salah satu keluarga, dari seluruh kepala keluarga yang telah didata, dari seluruh keluarga yang mempunyai masalah kesehatan khususnya di bidang kesehatan, kedua orangtuanya jarang memeriksakan kesehatannya di posyandu karena tidak tahu dan jaraknya yang jauh.
Kami melakukan pembinaan, kunjungan dan menjalin rasa percaya terhadap keluarga tersebut, melakukan pemeriksaan dan mengkaji tentang masalah yang ada pada keluarga ini.  Pada saat melakukan kunjungan kami memberikan pendidikan kesehatan tentang pertumbuhan balita,
Dan kami juga menjelaskan Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam Buku KIA/ KMS. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak balita setiap bulan yang tercatat dalam Buku KIA/KMS. Setelah diberikan penjelasan tentang pemantauan dan penimbangan berat badan pada anaknya, maka ibu dapat memahami akan keadaannya saat ini, sehingga ibu tersebut diharapkan akan melakukan pemeriksaan penimbangan pada ananknya sesuai dengan ketentuannya,

Di bawah ini susunan anggota keluarga yang dibina
No
Nama
Umur
Hubungan keluarga
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
1
Tn. A
37 tahun
Suami
Laki-laki
SD
Buruh
2
Ny.N
35 tahun
Istri
perempuan
SD
IRT
3
An.R
15 tahun
Anak
Laki-laki
SD
Pelajar
4
An. A
3 tahun
Anak
perempuan
Belum
Belum

Pada keluarga binaan ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu lingkungan yang tidak sehat, perilaku hidup yang tidak sehat pelayanan kesehatan jauh serta kurangnya tenaga kesehatan. Hasil yang diharapkan dari kunjungan (membina) keluarga tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan keluaraga serta mencegah angka kematian ibu dan bayi diantaranya sebagai berikut :
  1. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga dengan menggunakan format 7 langkah varney dan SOAP dapat diketahui masalah pada balita.
  2. Setelah melakukan pembinaan ini diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda-tanda bahaya  pada balita.
  3. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga diharapkan ibu mengetahui pentingnya dan manfaat pemeriksaanpenimbangan pada balita.
d.   Ingin merubah pola perilaku keluarga yang tidak sehat menjadi keluarga yang sehat dan menjadi keluarga yang bergizi.
  1. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis antara lain:
1.      Lahan Praktek
Agar lebih meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan terhadap masyarakat sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan yang maksimal terutama dibidang pelayanan komunitas.
2.      Institusi Pendidikan
Agar meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga dapat menghasilkan calon bidan yang professional dan terampil.
3.      Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih meningkatkan kualitas pengetahuan dan kemampuannya dalam melakukan asuhan kebidanan komunitas.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar